HAPPY NEW YEAR 2011 buat tmen" 11.1c.25

Senin, 10 Januari 2011

Merawat Motherboard Komputer Yang Baik

Komputer saat ini memang bukan lagi merupakan kebutuhan orang berpunya tapi lebih kepada kebutuhan pokok yang harus ada khususnya bagi semua jenis bidang usaha. Memang sih masih banyak juga yang belum menggunakan komputer alias komputer manual (mesin ketik) sebagai alat untuk mengetik.
Bayangkan di jaman dulu yang belum begitu dikenalnya komputer, apabila terjadi padam listrik, maka para pegawai kantor masih bisa kerja menggunakan penerangan seadanya yaitu lilin karena pada saat itu kompunter masih jarang ditemukan, bandingkan dengan saat ini, apabila listrik padam maka semua pegawai istirahat total itu karena rata-rata di setiap bidang usaha sudah menggunakan fasilitas komputer sebagai alat kerja yang pokok, sedangkan komputer membutuhkan daya berupa aliran arus listrik sehingga apabila terjadi padam listrik kita tentu tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menungu hingga listrik kembali dialiri.
Masalah listrik ini pun bisa memperngaruhi keselamatan dari peralatan mesin komputer kita salah satunya adalah motherboard atau mainboard.
Motherboard atau mainboard ini sangat penting untuk kelancaran proses data karena semua komponen mulai dari prosesor, memori, media penyimpan data (storage), komponen Input-Output (I/O), kartu-kartu (cards) tertancap pada mainboard ini.
Agar mainboard ini bisa lebih lama atau awet dalam pemakaian maka perlu diperhatikan tips singkat berikut ini :

  1. Gunakanlah Uninterruptible Power Supply (UPS) dan stavolt sebagai pengaman tegangan listrik sehingga tidak terjadinya pengaruh terhadap kinerja mainboard apabila terjadi perubahan tegangan listrik secara tiba-tiba.
  2. Perhatikan kebersihan bagian dalam CPU khususnya mainboard, apabila kotor lakukan pembersihan mainboard dengan menggunakan kompresor udara atau bisa juga dengan menggunakan kuas kurang lebih 3 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
  3. Ventilasi udara yang ada pada casing jangan ditutup sehingga memperlancar terjadinya pertukaran udara bebas kedalam ruang Central Processing Unit (CPU) agar menjaga temperatur di dalam ruang CPU.
  4. Bersihkan slot-slot atau konetor yang menghubungkan mainboard dengan komponen lainnya dari debu sekali sebulan.
  5. Saat membersihkan agar selalu memperhatikan ada atau tidaknya baut-baut yang tertinggal di dalam mainboard, apabila ada segera angkat dari tempatnya untuk menghindari terjadinya hubungan pendek (korslet).
  6. Jangan membiarkan komputer tidak digunakan/tidak dihidupkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Usahakan sekurang-kurangnya 3 kali digunakan/dihidupkan dlam seminggu.
Tips merawat mainboard ini saya dapatkan dari blog belajar ilmu komputer yang alamat nya di Link belajar komputer untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi blog belajar ilmu komputer ini.

Tips Merawat Baterai Laptop

Perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk melakukan apapun dimanapun dengan adanya berbagai perangkat portable. Salah satunya Laptop, jadi sekarang kita tidak perlu hanya berdiam dirumah untuk mengerjakan tugas, browsing, main game atau hal apapun yang bisa dilakukan oleh komputer dekstop. Tapi ada satu kekurangan laptop yaitu mempunyai daya tahan baterai yang tidak bertahan lama. Jika kita memakai laptop dengan waktu lama dan sering dilakukan, maka secara otomatis daya tahan baterai tersebut akan berkurang, akibatnya kita harus membeli baterai laptop yang baru.
http://indeecom.files.wordpress.com/2008/08/baterai.jpg
Nah untuk itu saya tadi habis jalan-jalan ke forum sebelah yang terkenal itu, saya menemukan tips yang menarik untuk merawat baterai laptop. Berikut ini tipsnya:
1. Jangan simpan laptop di atas kasur/ karpet/ sofa. Laptop butuh sirkulasi udara karena dia mengeluarkan panas. Kalau kita simpan di kasur, panasnya tidak akan keluar.
2. Gunakan cooling pad. Cooling pad bisa membantu meredam suhu laptop yang panas. Laptop dan baterai jadi tidak panas. Usahakan cari yang arah anginnya meniup dari bawah ke atas.. jangan arah anginnya ke bawah / menghisap udara.
3. Laptop zaman sekarang sudah canggih. Jadi, kalau misalnya lagi dicharge terus sampai penuh, dia bakal memutus arus dengan sendirinya. Jadi tidak perlu dicabut adaptornya.
4. kalau laptop ga dipakai dalam waktu lama (misalnya seminggu) batere laptop sebaiknya disimpan saja. Simpan di dalam plastik kering, terus simpan di tempat yang sejuk. kalau bisa simpan pula beberapa silica gel untuk mencegah kelembaban.
5. Jangan simpan laptop atau batere laptop di dalam mobil yang terkena sinar matahari. Ini dapat mempengaruhi kinerja laptop.
6. Kalibrasi baterai laptop minimal sebulan sekali. Cara kalibrasi adalah pakai baterai laptop sampai kira-kira tersisa 10 – 15%, lalu charge sampe penuh. Hal ini akan menggerakkan seluruh sel-sel yang ada di dalam baterai, sehingga kondisinya selalu prima.
7. Baterai atau laptop jangan sampai terbentur apalagi terjatuh. Jangan juga disimpan/ditindih benda berat, karena akan rentan terhadap arus pendek/korslet sehingga menyebabkan overheating.
8. Jangan sampai kena air. Tahu sendiri akibatnya. Walaupun nantinya kering dan bisa dipakai lagi, jamur dan korosi akan menggerogoti fisik si baterai itu sendiri.
9. Selalu pakai baterai dan charger original. Tentu yang original lebih terjamin kualitasnya?
10. kalau lagi pakai laptop tanpa baterai, usahakan tegangan listrik di rumah kita stabil. Caranya adalah dengan pakai stabilizer. kalau tidak ada stabilizer, sebaiknya baterai dipasang aja. Harga baterai tidak sebanding dengan kerusakan laptop! lebih baik lagi pakai UPS… jadi saat tiba-tiba listrik mati, laptop masih hidup dan kita masih sempat shutdown..
11. kalau laptop sering di on-offkan , sebaiknya tidak usah dimatikan lebih baik tapi di mode sleep saja. Karena tenaga yang diperlukan pada saat laptop menyala itu lebih kecil dibandingkan waktu pertama menyalakan laptop.
12. Gunakan power management pada control panel. Set brightness di bawah 50%, jangan pakai screen saver aneh-aneh, pakai blank karena paling irit power, set waktunya juga agar tidak telalu lama. Set juga power jadi max battery.

Persiapan Sebelum Menginstal Sistem Operasi Pada PC

Persiapan Sebelum Menginstal Sistem Operasi Pada PC

Anda adalah pemilik komputer pribadi dan hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum Anda menikmati semua manfaat mesin ini ada hal yang harus Anda perhatikan, Anda harus terlebih dahulu menginstal sistem operasi pada PC Anda.

Apa yang harus Anda ketahui adalah bahwa sebelum Anda menginstal sistem operasi pada komputer pribadi Anda pertama-tama Anda harus melalui beberapa langkah yang akan memastikan bahwa seluruh proses akan berjalan semulus mungkin dan tanpa dampak.

Ini adalah Anda panduan tentang apa yang harus dilakukan sebelum Anda menginstal sistem operasi pada komputer pribadi Anda:
Back up hard drive Anda - jika Anda memiliki informasi yang berharga pada komputer pribadi Anda yang Anda suka longgar hal terbaik untuk dilakukan adalah dengan menempatkan mereka semua ke dalam satu folder dan kemudian membuat cadangan untuk hard drive Anda. Anda dapat melakukan ini dengan menambahkan informasi ke hard drive eksternal, drive USB atau hanya pada partisi yang berbeda.

De-fragmen hard drive Anda - sebelum Anda menambahkan platform operasi baru pada PC Anda pertama-tama Anda harus yakin bahwa yang tua itu dalam kondisi kerja yang layak dan hard drive Anda tidak memiliki informasi yang tidak perlu tergeletak di dalamnya. Untuk itu menghormati de-fragmentasi untuk hard drive Anda adalah tindakan yang terbaik.

Baca petunjuk instalasi bijaksana - sebelum Anda mulai menginstal sistem operasi pada komputer pribadi Anda yang terbaik membaca semua informasi yang Anda miliki yang terletak di sampul platform operasi Anda.

Jauhkan disk driver berguna - setelah proses instalasi untuk sistem operasi telah selesai yang terbaik adalah memiliki semua driver yang diperlukan untuk semua komponen komputer praktis Anda. Setelah komputer Anda telah boot Anda akan diminta untuk memasukkan semua disk yang diperlukan untuk motherboard anda, papan video, papan audio dan modem jika perlu.

Bicara ke salah satu teman Anda sebelum menginstal sistem operasi baru pada komputer pribadi Anda. Jika Anda tahu seseorang yang menggunakan platform operasi yang sama Anda ingin diinstal pada komputer Anda maka dia adalah panduan yang sempurna. Orang itu dapat membantu Anda ketika menginstal sistem operasi dan dapat menawarkan Anda dalam informasi mengenai bagaimana platform yang paling sesuai.

Platform operasi untuk komputer pribadi Anda seperti kanvas untuk sebuah lukisan yang indah. Anda tidak dapat membangun rumah yang kuat tanpa dasar yang kuat. Tapi cukup dengan analogi, Anda sekarang tahu apa yang harus dilakukan sebelum Anda menginstal sistem operasi pada PC Anda.

MACAM-MACAM SIATEM OPERASI

Ini dia beberapa OS terkemuka masa kini, yakni,

MICROSOFT WINDOWS

  • Windows Desktop Environment (versi 1.x hingga versi 3.x)
  • Windows 95
  • Windows 98
  • Windows ME
  • Windows NT 3.x
  • Windows NT 4.0,
  • Windows 2000,
  • Windows XP,
  • Windows Server 2003
  • Windows Vista
  • Windows 2007
  • Windows Longhorn Server (masih rencana)
  • Windows Server 2008 (masih rencana)
  • Windows Vienna <2010-2012> (masih rencana)


UNIX / LINUX

            Sistem operasi ini dikembangakan denganmenggunakan model pengembangan “OPEN SOURCE”. Open Source merupakan model pengembangan software yang memperbolehkan pengunanya untuk menyalin memodifikasi, dan mendistributorkan software tersebut. Software open source bebas dikembankna siapapun tanpa dekenakan biaya lisensi sebagaimana software komerdial. Diantara jenis Distro Linux adalah,



  • Redhat
  • Suse
  • Fedura
  • Mandriva
  • Slackware
  • OpenBSD
  • Ubuntu
  • Debian
  • Mint
  • Kuliax
  • IGOS
  • Dan lain-lain





MACINTOSH

            OS ini dikembangkan oleh perusahaan APPLE. OS ini hanya dapat dioperasikan dengan Hardware dari perusahaan tersebut. Sehingga Software dan Hardwarenya menjadi satu paket yang tidak terpisah. OS ini biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan desain grafis seperti setting dan percetakan. Diantara OS yang dikeluarkan adalah Mac OS X versi10.4 (Tiger) dan versi 10.5 (Leopard)

Sabtu, 01 Januari 2011

POWER SUPPLY (CATU DAYA)

Power Supply (Catu Daya)

Power Supply (Catu Daya)
1. Prinsip Kerja Catu Daya Linear
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai pada catu daya yang ter-regulasi.
2. PENYEARAH (RECTIFIER)
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.
Rangkaian Penyearah
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.
Gelombang Penuh
Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.
Gelombang Setengah dengan Filter C
Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.
Bentuk Gelombang
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr = VM -VL
dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga dapat ditulis :
VL = VM e -T/RC
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperole
Vr = VM (1 – e -T/RC)
Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC  1 – T/RC
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana :
Vr = VM(T/RC)
VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan.
Vr = I T/C
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.
Gelombang Penuh dengan Filter C
Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp. Jika rumus (7) dibolak-balik maka diperoleh.
C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF
Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu daya. Anda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.
3. Voltage Regulator
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.
Berikut susunan kaki IC regulator tersebut.
IC Regulator
Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812 regulator tegangan +12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12 volt.
Selain dari regulator tegangan tetap ada juga IC regulator yang tegangannya dapat diatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnya LM317 untuk regulator variable positif dan LM337 untuk regulator variable negatif. Bedanya resistor R1 dan R2 ada di luar IC, sehingga tegangan keluaran dapat diatur melalui resistor eksternal tersebut.
Rangkaian regulator yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 6. Pada rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout = Vz. Namun rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.
Regulator Zener
Prinsip rangkaian catu daya yang seperti ini disebut shunt regulator, salah satu ciri khasnya adalah komponen regulator yang paralel dengan beban. Ciri lain dari shunt regulator adalah, rentan terhadap short-circuit. Perhatikan jika Vout terhubung singkat (short-circuit) maka arusnya tetap I = Vin/R1. Disamping regulator shunt, ada juga yang disebut dengan regulator seri. Prinsip utama regulator seri seperti rangkaian pada gambar 7 berikut ini. Pada rangkaian ini tegangan keluarannya adalah:
Vout = VZ + VBE
VBE adalah tegangan base-emitor dari transistor Q1 yang besarnya antara 0.2 – 0.7 volt tergantung dari jenis transistor yang digunakan. Dengan mengabaikan arus IB yang mengalir pada base transistor, dapat dihitung besar tahanan R2 yang diperlukan adalah :
R2 = (Vin – Vz)/Iz
Iz adalah arus minimum yang diperlukan oleh dioda zener untuk mencapai tegangan breakdown zener tersebut. Besar arus ini dapat diketahui dari datasheet yang besarnya lebih kurang 20 mA.
Regulator Zener Follower
Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base IB pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Dimana seperti yang diketahui, besar arus IC akan berbanding lurus terhadap arus IB atau dirumuskan dengan IC = bIB. Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai bisa diganti dengan transistor Darlington yang biasanya memiliki nilai b yang cukup besar. Dengan transistor Darlington, arus base yang kecil bisa menghasilkan arus IC yang lebih besar.
Teknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan Op-Amp untuk men-drive transistor Q, seperti pada rangkaian gambar 8. Dioda zener disini tidak langsung memberi umpan ke transistor Q, melainkan sebagai tegangan referensi bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada pin negatif Op-amp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator, yaitu :
Vin(-) = (R2/(R1+R2)) Vout
Jika tegangan keluar Vout menaik, maka tegangan Vin(-) juga akan menaik sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian sebaliknya jika tegangan keluar Vout menurun, misalnya karena suplai arus ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik referensi Vz dengan memberi arus IB ke transistor Q1. Sehingga pada setiap saat Op-amp menjaga kestabilan :
Vin(-) = Vz
Regulator dengan OPM
Dengan mengabaikan tegangan VBE transistor Q1 dan mensubsitusi rumus (11) ke dalam rumus (10) maka diperoleh hubungan matematis :
Vout = ( (R1+R2)/R2) Vz
Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur besar R1 dan R2.
Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp, transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian regulator seperti di atas. Karena rangkaian semacam ini sudah dikemas menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Saat ini sudah banyak dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap negatif. Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan juga pembatas suhu (thermal shutdown). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang ter-regulasi dengan baik.
Regulator dengan IC
Hanya saja perlu diketahui supaya rangkaian regulator dengan IC tersebut bisa bekerja, tegangan input harus lebih besar dari tegangan output regulatornya. Biasanya perbedaan tegangan Vin terhadap Vout yang direkomendasikan ada di dalam datasheet komponen tersebut. Pemakaian heatshink (aluminium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk men-catu arus yang besar. Di dalam datasheet, komponen seperti ini maksimum bisa dilewati arus mencapai 1 A.

Jumat, 31 Desember 2010

Apa itu Sistem Operasi Komputer?

Secara umum sebuah sistem komputer terdiri atas hardware, software dan brainware dimana ketiganya saling terkait satu sama lain (lihat gambar di bawah ini). Ketiganya merupakan syarat mutlak untuk menjalankan sebuah sistem komputer.

Sistem Komputer
GAMBAR: Sistem Komputer
Sebuah sistem operasi merupakan program yang bertindak sebagai perantara antara pengguna (user) komputer dengan hardware (perangkat keras) komputer.  Tujuan dari sistem operasi adalah untuk menyediakan lingkungan dimana user dapat mengeksekusi program yang diinginkan dengan efisien.
Sebuah sistem operasi sama halnya dengan sebuah pemerintahan.  Komponen-komponen seperti hardware, software, dan data.  Sistem operasi menyediakan kemudahan untuk menggunakan berbagai sumberdaya dalam sebuah operasi.  Sama halnya dengan sebuah pemerintahan, sistem operasi tidak bekerja sendirian.  Sistem operasi harus menyediakan sebuah lingkungan yang didalamnya terdapat berbagai program untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
Gambar 1.2 Abstraksi Komponen-Komponen Komputer
Gambar 1.2 Abstraksi Komponen-Komponen Komputer
Sistem operasi dapat dipandang sebagai pengontrol sumberdaya yang ada.  Sebuah sistem komputer memiliki berbagai sumberdaya (hardware dan software) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai masalah: CPU time, ruang memori, ruang penyimpanan file, perangkat I/O (input/output), dan lain sebagainya. Sistem operasi bertindak sebagai manajer bagi semua sumberdaya ini dan mengalokasikannya pada program dan user tertentu untuk melakukan berbagai tugas (task).  Dengan demikian ada peluang terjadinya konflik permintaan sumberdaya, sistem operasi harus mengambil keputusan, request (permintaan) sumberdaya mana yang harus dilayani untuk menjaga efisiensi operasi komputer.
Pandangan lain terhadap sebuah sistem operasi terfokus pada kebutuhan pengendalian (control) program.  Control program mengendalikan eksekusi program user untuk mencegah error dan penggunaan yang tidak efisien, khususnya pengoperasian dan pengendalian perangkat I/O.
Tujuan utama sebuah sistem operasi adalah untuk kenyamanan user. Sistem operasi ada untuk lebih memudahkan user mengoperasikan komputer dibanding tanpa sistem operasi.  Tujuan lainnya adalah untuk mengefisienkan operasi sistem komputer.

PENGERTIAN, FUNGSI DAN JENIS SISTEM OPERASI


Setiap Komputer pasti memiliki yang namanya Sistem Operasi, dimana sistem operasi tersebut bekerja untuk melakukan tugas, seperti mengirimkan inputan yang masuk melalui keyboard, mengirimkan output tampilan ke layar monitor, menjaga file dan direktori agar tetap terjaga pada tempat penyimpanannya, dan tentunya mengontrol  perangkat tambahan lainnya seperti disk drive, printers dan perangkat lainnya.
Untuk sebuah sistem yang besar, operating sistem memiliki tugas dan fungsi yang lebih besar, layaknya seorang penjaga lalu lintas, dimana operating sistem bertugas untuk mengatur program aplikasi berbeda yang berjalan dalam jangka waktu yang sama tanpa boleh saling bertabrakan atau crash satu dengan yang lainnya.
Sistem operasi juga memiliki tanggung jawab terhadap keamanan, memastikan bahwa pengguna yang tidak dikenali tidak dapat mengakses sistem komputer.
Sistem Operasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian seperti dibawah ini  :
  • Multi-user : Mengijinkan dua atau lebih pengguna untuk menjalankan program dalam jangka waktu yang bersamaan. Dan bahkan Beberapa operating system mengijinkan ratusan atau bahkan ribuan pengguna untuk menjalankan program pada operating sistem tersebut dalam jangka waktu yang bersamaan.
  • Multiprocessing : Mendukung berjalannya program di lebih dari satu CPU.
  • Multitasking : Mengijinkan lebih dari satu program untuk berjalan secara bersamaan.
  • Multithreading  : Mengijinkan bagian berbeda dari sebuah program untuk berjalan secara bersamaan.
  • Real time : Merespon  inputan secara cepat. Beberapa operating sysem umum seperti DOS, dan UNIX.
Sistem Operasi menyediakan sebuah program dasar yang akan dijalankan pertama kali dari program-program lainnya. Dan program tersebut dinamakan program aplikasi.  Aplikasi program harus tercatat agar bisa berjalan dalam sebuah operating system.
Dan oleh karena itu pilihlah program aplikasi yang tepat untuk dijalankan pada sistem operasi yang Anda miliki. Saat ini sudah terdapat beberapa operating sistem yang dapat digunakan pada sebuah PC seperti DOS, OS/2, Window, Linux dan beberapa sistem operasi lainnya.

Kita sebagai seorang pengguna komputer nantinya akan berinteraksi dengan beberapa perintah yang disediakan pada sistem operasi, contohnya adalah perintah Copy dan Rename dimana perintah tersebut dapat digunakan untuk melakukan duplikasi dan merubah nama file.
Perintah-perintah tersebut diterima dan di jalankan oleh bagian dari sistem operasi yang dinamakan “command processor” atau “command line interpreter”.
Dengan adanya sistem “Graphical user interfaces” maka kita akan lebih mudah untuk melakukan perintah tersebut dengan hanya mengarahkan kursor dan melakukan klik pada objek yang muncul di layar monitor.